Cara Mengamankan Data Privasi dari Hacker

Afmar.co.id – Hacker merupakan orang yang mahir di bidang internet dan perangkat komputer beserta jaringan yang ada. Karena memang hacker ini juga manusia, maka ada yang baik dan ada yang jahat. Yang bisa saja menjadi seorang penguji keamanan dalam sebuah sistem yang dibuat, atau memang membuka jasa pentesting jaringan dan sistem sebuah perusahaan. Sementara yang jahat bisa melakukan spamming, phising, peretasan akun baik media atau bank, dan bahkan menjual data privasi.

Tentu belakangan ini memang sedang heboh dengan masalah pembobolan dan pengumbaran data privasi dari sebuah instansi dan berbagai orang penting yang ada di negara kita. Misalnya saja dengan hacker yang sedang hangat belakangan ini, Bjorka. Bjorka ini hanya salah satu saja, sebenarnya masih banyak juga yang menjual berbagai data sebuah perusahaan, data lembaga dan masih banyak lagi yang bahkan berkaitan juga dengan data dari masyarakat.

Mereka menjual data ini dengan berbagai variasi harga di sebuah forum tertutup dan berada di darkweb. Untuk bisa masuk ke dalam darkweb ini, tentunya membutuhkan skill khusus dan bahkan software khusus. Misalnya saja dengan menggunakan Tor Browser, karena ini memang jaringan dari onion.

Privasi di internet bawah tanah memang sangat terjaga dan memang semua orang yang ada di dalam bawah tanah ini menggunakan pengalihan IP Adress. Dengan demikian mereka aman dan bisa saling berinteraksi, namun tidak bisa saling mengenal.

Kalau Anda mengenal crypto currency seperti Bitcoin, tentu di sinilah kegunaan yang sesungguhnya. Bahkan di tempat ini ada berbagai jenis barang dan berbagai jenis jasa yang memang tidak ada di internet permukaan. Alamat web di darkweb ini juga aneh, bahkan menggunakan kombinasi angka dan huruf yang juga susah dihafalkan.

Baca Juga : Cara Install Kalilinux di Android

Kenapa Data Privasi Bisa Berguna?

Memang bagi sebagian orang data pribadi kadang justru di umbar di dunia maya. Mulai tanggal lahir, tempat tinggal, nomor telepon, dan data lain yang sebenarnya bisa membuat celah bagi mereka yang ingin menyalahgunakan hal ini. Misalnya saja untuk melakukan social enginering. Salah satu teknik hacking yang satu ini tentunya menggunakan teknik pendekatan sosial, dengan adanya banyak data pribadi yang sudah di umbar di dunia maya, tentunya akan sangat mudah bagi seorang hacker mengenali targetnya.

Analogi yang begitu mudah Anda mengerti bukan?

Semakin banyak mengumbar semua data diri dan kegiatan yang ada di keseharian, semakin mudah orang membaca perilaku dan minat maupun kelemahan yang ada pada Anda, dan kadang Anda tidak akan menyadarinya.

Cara Mengamankan Data Privasi dari Hacker

Jangan khawatir dengan dan tetap tenang, jangan sampai Anda terlalu takut dengan masalah ini. Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk memaksimalkan diri Anda agar bisa terlindung dari berbagai serangan dan tipu daya hacker. Misalnya saja.

1. Jika Membuat Kata Sandi, Gunakan Perpaduan Angka dan Huruf

Kata sandi yang lemah tentu saja mudah untuk di tebak, bahkan bisa membutuhkan waktu yang cepat. Kebanyakan orang sangat sederhana dan bahkan acuh pada hal ini, jadi bisa saja banyak yang menyepelekannya. Padahal ini sangat penting, misalnya saja akun email atau akun media sosial. Atau bahkan sebuah akun bank yang setiap harinya biasa Anda gunakan untuk melakukan transaksi keuangan.

Anda bisa membuat kombinasi kata sandi yang rumit, mulai dengan perpaduan Angka, huruf baik kecil dan kapital, atau bahkan sebuah tanda karakter. Sehingga akan lebih rumit untuk di bajak. Ada teknik yang bisa dengan mudah menebak kata sandi yang lemah dengan mengacak kombinasi yang dimasukkan. Teknik ini sering disebut dengan brute force. Dengan adanya teknik ini, pembuatan password pada semua akun Anda sebaiknya kembali di ganti dan gunakan kombinasi yang rumit, namun Anda tetap bisa menghapalnya. Dan pastinya hanya Anda saja yang tahu akan hal ini.

2. Jangan Terlalu Mengumbar Keseharian di Sosial Media

Sebaiknya Anda juga jangan terlalu over dalam membagikan semua konten yang ingin Anda bagikan di media sosial, jangan sampai privasi dan data diri Anda atau bahkan berbagai foto. Khawatir memang jika nantinya disalahgunakan, karena memang berkaitan dengan sebuah foto, sekarang ini ada banyak alat canggih yang bisa mengedit sebuah foto baik menggabungkan dan memotong frame secara halus dan rapi, bahkan seperti aslinya.

Dan mulai sekarang Anda batasi sendiri konsumsi untuk mengumbar keseharian Anda di internet.

3. Jangan Tertipu dengan Jebakan Link Phising

Banyak orang sering tertipu dan bahkan sampai jutaan rupiah hanya karena sebuah link phising. Atau bahkan penipuan yang sebenarnya kalau diperhatikan sejak awal memang sangat sederhan dan jelas penipuan. Namun kebanyakan memang karena rasa ingin tahu dan bahkan juga sudah termakan dengan sosial enginering yang sudah dimasukkan ke dalam pikiran.

Link phising ini memang bentuknya beragam dan tujuan peretasan sendiri juga berbeda. Umumnya tujuan peretasan ini bertumpu pada uang dan wanita. Namun memang kebanyakan yang ada di internet dan para hacker jahat ini menggunakan berbagai tipu muslihat untuk mendapatkan uang. Dengan membuat link phising bisa saja ingin membuat sebuah data base dan mengelompokkan serta bisa menjualnya, atau bahkan ingin mengambil akun lain yang sudah terkoneksi.

Misalnya saja dengan akun Gmail, di mana kalau Gmail ini sudah teretas, maka akan ada banyak akun yang nantinya juga akan di hack. Apalagi jika sering login menggunakan akun Google dan pilihan ini memang paling mudah dan hanya satu klik saja. Maka imbasnya akan ada pada semua akun yang sudah terkoneksi.

4. Hati-hati Dalam Menggunakan Jaringan Terbuka

Jangan terlalu mudah untuk terbujuk dengan wifi yang terbuka, dan bahkan gratisan. Anda tidak tahu dengan papa yang ada di dalamnya. Misalnya saja ada orang yang memang sedang memata-matai Anda dengan sebuah komputer lalu melakukan capture pada semua data Anda, maka lalu lintas Anda di internet akan masuk ke dalam palat dari sang mata-mata. Kalau Anda sedang bertransaksi, maka ini bisa tercuri, apalagi dengan kartu kredit dan sebuah VCC yang nantinya bisa membengkak pada akun kartu kredit Anda.

5. Jangan Membuka Website yang Tidak Menggunakan SSL

Sebaiknya Anda jangan pernah membuka website yang memang ada tanda segitiga merah dan tidak ada unsur sslnya, jangan terlalu lama dan tutup saja., Ini bisa membuat Anda rawan untuk terkena hack pada akun Anda, karena memang kebanyakan jebakan menggunakan phising. Anda juga harus hati-hati dengan email atau bahkan pesan dari berbagai media sosial yang mengarah ke penipuan. Kalau memang Anda merasa ini asing dan tidak Anda tahu, sebaiknya jangan lakukan aksi, misalnya saja buka link. Langsung hapus saja pesan yang datang.

Rate this post
/* */